Oleh: Valerie Krul
Film “Negeri Van Oranje” (2015) arahan Endri Pelita sangat digemari oleh penonton di Indonesia. Saking populernya, film ini berhasil menjadi salah satu dari sepuluh film terlaris di bioskop di Indonesia. Film ini merupakan adaptasi dari buku bestseller dengan nama yang sama yang ditulis oleh Wahyuningrat, Adept Widiarsa, Nisa Riyadi, dan Rizki Pandu Perdana. Keempat mahasiswa ini menulis buku ini karena ingin berbagi pengalaman dan tips mereka selama belajar dan menetap di Belanda. Sejak 2009, buku ini sering dijadikan panduan buat mahasiswa yang akan belajar di Belanda.
Dalam film tersebut, lima pemeran menelusuri berbagai kota Belanda, seperti Den Haag, Rotterdam, Leiden, dan Utrecht. Selain itu, beberapa ikon Belanda dapat terlihat di film, seperti bunga tulip, “de Dom” di Utrecht, “de Pier” di Scheveningen, kincir angin dan, tentu saja, kanal-kanal. Syuting adegan film tersebut telah dilakukan di bulan April dan Mei tahun 2015.
Film ini tidak menunjukkan Belanda sebagai negara imperialis yang pernah menjajah Indonesia, melainkan sisi modern dan positif Belanda. Dan ini bukanlah sebuah kebetulan. Dalam sebuah wawancara dengan Michel Maas (koresponden berita NOS Journaal) produser film Negeri van Oranje, Frederica, mengungkapkan alasannya: “Mengapa melihat ke kesuraman masa lalu? Kita harus melihat ke masa depan, melihat sisi baiknya. Hal itu yang terpenting sekarang.”
Sumber: nos.nl & news.unpad.ac.id