Oleh: Wati Chaeron
Malam pertama bulan November terasa dingin dan hujan pun tidak bisa dihindari. Namun, suasana di dalam Café de Tropen (sebelah Tropenmuseum), Amsterdam, tepatnya dalam ruangan pertemuan bertema Subtropen, terasa hangat seperti di Indonesia. Di sanalah tengah diadakan sebuah peluncuran buku berjudul KNALPOT “Verhalen uit Jakarta” (cerita-cerita dari Jakarta) yang ditulis oleh Daan Goppel. Acaranya juga dikemas ala Indonesia: berjam karet, bernuansa spontan dengan aroma masakan Indonesia yang menghiasi ruangan dan dihidangkan oleh mbak-mbak manis berkebaya.
Juru bicara penerbit buku Elmar membuka acara dengan kata-kata yang menyanjung kualitas menulis Daan. Daan berbakat memilih kata-kata yang sanggup mengilustrasikan masalah-masalah kesosialan dengan jelas dan kreatif.
Knalpot – cerita dari Jakarta
Knalpot memuat kisah perjalanan Daan, yang saat itu tengah mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia, di kota Jakarta. Sebagai salah satu ibukota yang terkompleks di dunia, Jakarta tidak bisa dilihat dari satu pandangan. Seorang penulis yang memiliki kepribadian berani, nekat dan berpetualanganlah yang sanggup menulis mengenai kota yang sangat elusif seperti Jakarta. Kepribadian semua ini dapat dikatakan telah dimiliki Daan. Knalpot mengandung cerita-cerita yang bersifat eksentrik dan eksotis. Pandangan kritis Daan mengenai Jakarta sangat menyejukkan tetapi juga mengejutkan.
Untuk menghindari kesalahpahaman dan perasaan berkonflik dalam batin, pembaca dianjurkan membaca Knalpot dengan pemikiran yang terbuka. Cerita-cerita yang ditulis dalam Knalpot adalah pengalaman pribadi Daan. Semua orang yang ingin mengenal Jakarta akan mengalami situasi unik sesuai kompas moral yang berakar di hati masing-masing orang. Jakarta adalah kota yang sangat dinamis dalam hal budaya, bahasa, trend dan pendidikan. Pada saat melangkah di tanah Jakarta, kita dapat menghirup semua lapisan kompleksitasnya. Jakarta adalah kota untuk semua orang: yang berpendidikan rendah, menengah, tinggi, wanita, lelaki, transgender, muda dan tua, pengusaha, mahasiswa maupun tuna karya, para politikus, anarkis, religius maupun filsuf. Kelangsungan hidup penduduk Jakarta meninggalkan jejak tingkat kompleksitas struktur kemasyarakatannya. Inilah yang membuat Daan tertarik dengan hiruk-pikuk keseharian kota Jakarta. Daan adalah seseorang yang haus akan petualangan baru.
Lewat video message, Adriaan van Dis (Indische Duinen, 1994), penulis ternama di Belanda, mengatakan bahwa Knalpot telah berhasil memberikan ilustrasi tentang efek warisan kolonial Belanda di Jakarta. Persamaan budaya, bahasa, dan semangat dalam berkompetisi serta kerja sama bilateral antara kedua negara hingga kini masih terjalin dan dipertahankan.
Malam peluncuran buku Knalpot sangat mengesankan. Acara diakhiri dengan penari perut yang berdansa bersama para hadirin dalam alunan lagu pop Indonesia live. Keadaan semakin meriah sewaktu para hadirin juga berdansa poco-poco. Kelihatannya, Daan ingin mengajak kita semua turut mengalami situasi disko di Jakarta.
Terima kasih atas traktirannya, Daan. Sukses buat Knalpot!
Untuk informasi lebih lanjut tentang buku Knalpot: www.daangoppel.nl/knalpot
