Menambah ilmu di dalam era krisis Corona: mengenal teknik memasak Gulai Kambing

0

Untuk orang Indonesia yang suka makan, sudah tentu kisah cinta terhadap makanan Indonesia akan melekat di seluruh pelosok cita rasa lidahnya. Pada masa krisis Corona ini, tentunya kita semua berdiam di rumah untuk berkontemplasi. Dari pemikiran mendalam tentang keberadaan kita di dunia ini, ada saatnya kita berfikir tentang makanan karena banyak mikir tentunya membuat orang cepat lapar. Terlebih lagi untuk orang yang sedang berpuasa, sensasi memasak bertambah dengan keyakinannya untuk beribadah.

Kebetulan dalam menyambut Hari Idul Fitri, seringkali kita bertekad untuk belajar tentang arti kehidupan. Salah satu fitrah manusia yang harus diwaspadai adalah kenikmatan reseptor rasa saat memakan hidangan lezat. Persepsi inilah yang menggugah saya untuk mempelajari teknik memasak Gulai Kambing.

Mengapa Gulai Kambing? Pertama, dalam banyak tradisi daging dilihat sebagai makanan mewah yang dihidangkan dalam saat-saat perayaan. Kedua, Gulai Kambing membawa rasa nostalgia dari suasana keluarga sewaktu masih kecil yang membawakan rasa sayang dan kedamaian. Menurut saya, kedua alasan tersebut akan meningkatkan rasa kehormatan atas tujuan dan niat yang ingin dijalankan.

Gulai versus Gule

Sebagai pemasak pemula, banyak hal dari dunia kuliner yang ingin dipelajari. Dan ternyata proses memasak Gulai Kambing membawa kepada hal-hal pengetahuan yang baru. Menurut Agus Hermawan, Chef di restaurant Ron Gastrobar Indonesia di Amstelveen, masakan Gulai Kambing berasal dari India dan Jazirah Arab karena struktur kari dan penggunaan bumbu keras rempah-rempah, seperti kapulaga (cardamon).

Mulanya, makanan gulai ini masuk Nusantara melalui Sumatra. Kemudian, gulai dibudidayakan bukan saja dengan rempah-rempah kari tapi juga bahan-bahan khas Asia Tenggara yaitu daun salam, daun jeruk, sereh dan laos. Kuah gulai yang kental banyak ditemukan dalam hidangan makanan Minangkabau, Aceh dan Melayu. Makanan gulai ini sering dimakan dengan nasi putih atau roti canai.

Setelah dikenal di seluruh pelosok Nusantara, terutama di Jawa yang gemar menggunakan gula dalam memasak, gulai mengalami perubahan yang cukup signifikan. Gulai versi orang Jawa inilah kemudian disebut Gule. Berbeda dengan gulai, kuahnya gule lebih encer dan tidak menggunakan bumbu keras seperti kapulaga.

Resep Gulai Kambing

Kini waktunya tiba untuk pemasak pemula ini mencoba dan mengeksperimen memasak Gulai Kambing. Tentunya untuk menghasilkan makanan yang TOP dan sedap, resep ini terjalin atas masukan berharga dari Chef Agus Hermawan. Mari dicoba dan mari belajar bersama salah satu Chef Indonesia yang ternama di Belanda!

Chef Agus Hermawan (Foto: Garuda Indonesia)

Bahan untuk Gulai Kambing:

  • 1 kg daging kambing (enaknya pakai tulang)
  • 1 bawang merah besar
  • 5 bawang putih
  • 1 batang kayu manis
  • 2 batang sereh
  • 2 lembar daun salam
  • 3 lembar daun jeruk purut
  • 1 butir adas bintang
  • 1 batang kayu manis
  • 200 gr santan kental
  • minyak secukupnya
  • merica secukupnya
  • garam secukupnya
  • 1 liter air
  • (gula merah bila sesuai selera)

Bumbu halus:

  • 15 gr jahe
  • 15 gr laos
  • 1 sdt bubuk kunyit
  • 1 sdt bubuk ketumbar
  • 1 sdt bubuk pala
  • 1 sdt bubuk jinten
  • 4 kemiri
  • 4 butir cengkeh
  • 4 butir kapulaga
  • beberapa cabe rawit atau lombok sesuai selera

Langkah 1:

Tumisan langkah awal

Tumis bawang merah, bawang putih, sereh, daun salam, daun jeruk purut, adas bintang dan kayu manis sampai harum.

Giling atau ulek bumbu yang perlu dihaluskan. Bila menggunakan blender tambahkan minyak sedikit agar terpikat. Perhatian: bumbu halus harus benar-benar halus, kalau memang diperlukan habis digiling bisa diulek lagi sampai halus total.

Langkah 2:

Setelah tumisan harum maka masukkan bumbu halus. Aduk rata dan tunggu sampai bumbu dan minyak terpisah (ini adalah teknik masakan kari dari India).

Langkah 3:

Tinggikan api dan masukkan daging kambing dan aduk rata. Bila daging sudah mulai berwarna, masukkan air 1 liter. Kecilkan api, tutup pancinya dan masak selama 40 menit sampai daging lembut.

Langkah 4:

Tambahkan santan kental, aduk rata dan tambahkan garam dan merica sesuai selera. Masak selama 10 menit. Kemudian sajikan hangat dengan roti canai atau nasi putih atau lontong, acar ketimun dan bawang goreng.

Hasil Gulai Kambing pertamaku begitu kaya rasa dan terpadunya daging lembut berserta saus kari membuat rasa begitu bahagia merayakan keindahan warna-warni dan wewangian rempah-rempah. Rasa syukur berlimpah atas usaha memasak makanan yang istimewa ini. Menurutku, inilah arti kenikmatan orang yang hidup. Terima kasih Chef Agus Hermawan atas tip serta inspirasinya. Selamat menikmati Gulai Kambing!

Ide hidangan Gulai Kambing dengan tauge buatan sendiri dari kacang ijo!

Variasi Gulai Vegetarian 

Selain kambing, gulai juga dapat diganti dengan ayam, ikan ataupun udang. Selain itu, tentunya saus gulai ini juga cocok buat para vegetarian bahkan vegan karena bumbu basisnya yang non-hewani. Aneka jamur seperti Oesterzwaam dan Shiitake atau tehu-tempe dapat dijadikan bahan pengganti daging. Aneka sayur-mayur juga dapat ditambahkan untuk melimpahkan rasa keanekaragaman makanan gulai. Pokoknya, saus kari Gulai ini membuka pintu cita rasa kegembiraan sensasi memakan kita. 

SHARE.
Share.

About Author

In deze tijdperk van globalisering zouden we eigenlijk meer open moeten zijn voor de wereld, zonder te vergeten waar je vandaan komt. Als schrijver bij Belindomag wilt Wati aan de lezers laten zien dat onze toekomst optimist-verantwoord is. De creatieve en levendige culturele wortels van Nederland en Indonesië hebben Wati gevormd en zijn overigens ook de pilaren van onze maatschappij. Wij bepalen de koers van de toekomst op basis van onze gedeelde normen en waarden. “Ik ben Belindo die van de culturele dynamiek tussen Nederland en Indonesië houd, ik koester het respect en saamhorigheid van onze maatschappijen”.

Leave A Reply